IQRA SCHOOL SERANG BANTEN
Islamic Bilingual School - SMART, CREATIVE, QUR'ANY
Senin, 25 Februari 2019
IQRA SCHOOL SERANG BANTEN
SEJARAH
Yayasan Darul Iqra merupakan yayasan yang bergerak di bidang pendididkan, keagamaan, sosial dan kemanusiaan, didirikan pada Hari Senin, 26 November 2007 pukul 10.00 WIB. Yayasan tersebut berkantor pusat di Taman Graha Asri Blok F2 No. 15 RT.006 RW.019, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.
Pada prakteknya, Yayasan Darul Iqra mendirikan sekolah untuk anak usia dini yang diberi nama Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Iqra (TKIT IQRA) yang diresmikan pada tanggal 30 Maret 2008 yang juga berlokasi di Taman Graha Asri Blok F2 No. 15 RT.006 RW.019, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten. Tujuan utama didirikan TKIT IQRA adalah untuk memfasilitasi warga Komplek Taman Graha Asri khususnya dan masyarakat di kota serang pada umumnya akan kebutuhan sarana pendidikan anak usia dini.
Oleh karena kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak, dalam perkembangannya TKIT IQRA hadir dengan berbagai program unggulannya yaitu sekolah islam terpadu dan bilingual, bernuansa semi alam, menggunakansistem pembelajaran sentra serta menerapkan pembelajaran agriculture dan enterpreunership sejak dini.
Untuk menyalurnya bakat anak-anak khususnya TKIT IQRA yang sudah mempraktekkan program-program unggulan sekolah, orang tua murid mengharapkan adanya sekolah dasar yang mempunyai visi misi dan program yang sama. Atas pertimbangan tersebut, pada tahun 2012, Bapak H. Nugrahono, SE.MM sebagai pendiri Yayasan Darul Iqra merealisasikan harapan masyarakat dengan mendirikan Sekolah Dasar (SD) yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu Iqra (SDIT IQRA) dan di resmikan pada tanggal 01 Juli 2012 berlokasi di Taman Graha Asri Blok F2 No. 15 RT.006 RW.019, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.
SDIT IQRA BERPINDAH ALAMAT
Pada Tahun pelajaran 2015/2016, Pimpinan Yayasan Darul Iqra mendirikan gedung khusus untuk SDIT Iqra yang berlokasi di Jl. Sayabulu Lingkungan Dalung RT.05 RW.01 Kelurahan Dalung Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Banten. Hal ini untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang lebih kondusif.
IQRA SCHOOL BERGANTI LOGO
Iqra School yang sejak awal berdiri berlogo mata, yang filosofinya yaitu bacalah dengan mata atau buka mata untuk membaca. oleh karena adanya kontrofersi menganai logo mata tersebut, akhirnya Pimpinan Yayasan Darul Iqra Bpk. H. Nugrahono, SE.MM pada awal Tahun Pelajaran 2017/2018 mengganti logo mata menjadi logo baru yaitu Bola Dunia dengan warna dasar hijau bertuliskan arab "IQRA", harapnnya pada perkembangan zaman kedepannya, IQRA dapat terus konsisten meningkatkan nilai dan budaya islami yang luhur karena nilai-nilai islam ini yang akan selalu menjadi keunggulan manusia atas tehnologi yang tercanggih sekalipun.
Senin, 25/02/2019 Oleh: Dati Wahyuni DeWe
Jumat, 30 Januari 2015
IQRA SCHOOL SERANG BANTEN: DI TKIT IQRA AYAH/BUNDA MENJADI GURU SEHARI::PAREN...
IQRA SCHOOL SERANG BANTEN: DI TKIT IQRA AYAH/BUNDA MENJADI GURU SEHARI::PAREN...: Apa itu parent teaching? S aya menemukan sebuah artikel di internet tentang parent teaching pada anak usia dini. Demikian ungkapan penulis ...
DI TKIT IQRA AYAH/BUNDA MENJADI GURU SEHARI::PARENT TEACHING SERU
Apa itu parent teaching? Saya menemukan sebuah artikel di internet tentang parent teaching pada anak usia dini. Demikian ungkapan penulis selaku pelaku kegiatan tersebut,"Ketika, aku diminta menjaga kelas KB, sungguh, aku langsung menggelengkan kepala.
“Oh, No… !” Ngebayangin 26 monster kecil itu dalam satu kelas (meskipun berempat dengan ibu-ibu lainnya), aku takut! Aku sampai bilang ke kepala sekolahnya, “Beri saya 100.000 mahasiswa, saya mampu mengajar mereka seharian. Tapi jangan beri saya 26 anak kelompok bermain, karena bagi saya mereka adalah manusia cerdas dan menakutkan dalam wujud anak kecil,”. Hehehe. Demikian ungkapan penulis."
Apa itu parent teaching di TKIT Iqra?
Parent teaching di TKIT Iqra adalah salah satu program sekolah yang mana sekolah mengundang atau memberi kesempatan kepada setiap orang tua murid untuk satu hari mengajar di kelas anaknya.
Apa yang diajarkan?
Materi pembelajaran bebas diserahkan penuh kepada orang tua, tentunya disesuaikan dengan kemampuan anak usia dini. Namun, sekolah memberikan saran kepada calon guru sehari atau orang tua murid yang merasa kebingungan tentang materi yang diajarkan. Biasanya anak-anak sangat interest dengan hal-hal baru, sehingga guru menyarankan orang tua mengajar sesuai atau yang berhubungan dengan profesinya masing-masing. Sebagai contoh yang pernah diterapkan di TKIT Iqra:
* yang berprofesi sebagai polisi, guru sehari ini ke kelas dengan seragam dan segala atribut polisi, mengenalkan kepada anak-anak tentang rambu-rambu dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan polisi.
* Dokter Gigi membawa alat peraga, mengajarkan anak-anak gosok gigi yang baik dan benar.
* Pegawai Bank, mengenalkan macam-macam nominal uang dan berbagai manfaat dan cara merawat uang.
* Ibu Rumah tangga, mengajak anak-anak memasak bervariasi resep masakan, mengajarkan craft, dsb.
Hal yang paling sederhana dari parent teaching ini, guru sehari dapat bercerita (story telling) di kelas.
Dengan program tersebut, ternyata banyak sekali nilai positifnya, contohnya menjalin silaturrahim antara orang tua murid dengan guru, dapat saling bertukar ilmu mengajar khususnya antara orang tua murid dengan guru, murid jadi tau orang tua dari masing-masing temannya, yang lebih penting ketika orang tua datang ke sekolah untuk mengajar di kelas anaknya, anak menjadi bangga dan lebih percaya diri, ini loh ibu aku, bunda aku, umi aku, mamah aku, ayah aku, papa aku, abi aku ,,, dan masih banyak lagi nilai positifnya.
Naaah, seru bukan? tidak seseram yang dibayangkan, semua berjalan dengan enjoy. Manusia cerdas yang berwujud anak kecil itu tidak menakutkan tetapi menyenangkan :) banyak sekali kejutan dari manusia-manusia kecil nan hebat ini, banyak ucapan dan perbuatannya yang tak terduga menjadi ilmu baru bagi guru. (DeWe 30/01/2015)
Kamis, 29 Januari 2015
TKIT IQRA Sekolah Sentra di Kota Serang Banten
"Kesuksesan belajar bukan diukur oleh bagaimana HASIL BELAJAR, namun lebih mengacu pada PROSES BELAJAR dari anak-anak tersebut.
Salah satu keunggulan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Iqra (TKIT IQRA) adalah sekolah yang menerapkan sistem sentra. Dengan sistem sentra yang diterapkan TKIT IQRA, sosialisasi anak berkembang lebih cepat karena setiap sentra dipegang oleh guru yang berbeda sehingga tidak dihawatirkan sifat fanatik anak terhadap satu orang guru. Setiap hari anak-anak diajak berpetualang pindah kelas (moving class) sehingga anak-anak tidak jenuh dan selalu mendapatkan pengalaman baru yang mengasyikkan dalam belajar.
Filosofi Sekolah Sentra
Program pembelajaran dengan sistem sentra didasarkan pada keyakinan bahwa anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar. Lingkungan yang dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep kelas yang berpusat pada anak akan mendorong anak-anak bereksplorasi, memelopori dan menciptakan. Guru menggunakan pengetahuan yang sesuai mengenai perkembangan anak untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, menyediakan bahan ajar dan juga menyusun tujuan yang sesuai bagi masing-masing anak, menanggapi minat anak, menghargai kelebihan-kelebihan dan kebutuhan setiap anak, menjaga keingintahuan alami yang dimiliki anak agar tetap hidup dan mendukung pembelajaran bersama.
Sekolah yang di setting dengan metode sentra memiliki kekhasan dalam hal pengaturan ruang belajar maupun managemen kelasnya.
Pengaturan ruang belajar di sekolah sentra, berbeda dengan sekolah yang menggunakan sistem klasikal yang seringkali kita temui. Sekolah Klasikal, menempatkan semua bahan ajar dalam satu kelas, dengan seorang atau dua orang guru yang mengajar serta bertanggung jawab untuk mengembangkan semua indikator kemampuan di satu kelas. Bila dalam satu sekolah ada beberapa kelas dengan jenjang yang sama, maka proses pembelajaran antar satu kelas dengan kelas yang lain mungkin akan memiliki beberapa perbedaan. Mengingat guru dari masing-masing kelas berbeda, memiliki gaya mengajar, standar pribadi serta pemilihan alat peraga yang berbeda. Sehingga memungkinkan kemampuan yang dicapai anak pun akan nampak perbedaannya. Sekalipun indikator dan target pembelajaran untuk satu sekolah sudah membakukan satu standar yang sama. Selain itu, apabila dalam satu sekolah memiliki beberapa kelas parallel, secara otomatis harus menyediakan alat peraga dengan jenis dan jumlah yang sama untuk setiap kelas parallel. Dengan demikian, kepemilikan alat peraga dari satu sekolah menjadi kurang efisien.
Sedangkan di sekolah sentra, pengaturan ruang belajarnya tersusun dalam beberapa sentra atau pusat kegiatan yang berisi berbagai macam bahan ajar bagi kebutuhan anak untuk bereksplorasi dan bermain. Pusat kegiatannya pun bervariasi antara satu kelas dengan kelas yang lain. Gambarannya, sekolah sentra lebih mirip dengan laboratorium-laboratorium di sekolah menengah. Namun jangan salah, sekolah sentra ini sesungguhnya tidak terlalu terpancang dengan dengan keberadaan ruang kelas. Hanya sentra tertentu yang membutuhkan ruangan yang cukup luas, seperti misalnya sentra balok dan sentra bermain peran. Bahkan ada sentra yang sangat baik bila ditempatka di luar ruangan seperti sentra eksplorasi atau sentra bahan alam. Beberapa sekolah bahkan tidak memiliki ruang untuk setiap sentra. Untuk memisahkan sentra satu dengan sentra yang lain, cukup dengan memasang loker-loker sebagai penyekat ruang sentra sekaligus sebagai lemari penyimpanan peralatan sentra. Kebutuhan akan meja dan kursi pun sangat minim. Hanya sentra persiapan, sentra seni dan kreatifitas yang kadang membutuhkan meja dan kursi. Itu pun tidak harus sejumlah anak yang hari itu belajar di sentra tersebut.
Setiap pusat kegiatan yang berbeda tersebut, diampu oleh guru yang berbeda pula. Hal ini akan memotivasi guru lebih fokus dalam mengembangkan setiap pusat kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Dari sisi anak, akan membuat dia beradaptasi dan bersosialisasi dengan banyak guru dengan karakter yang berbeda-beda. Hal ini sangat penting bagi perkembangan sosial anak. Dari sudut pandang penggunaan alat peraga pun akan lebih efisien karena masing-masing alat peraga akan ditempatkan dalam satu sentra tertentu sesuai fungsi dan tujuannya.
Dalam setiap harinya, anak akan belajar dengan cara berpindah dari satu sentra ke sentra yang lain (moving class). Dan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di setiap pusat kegiatan sesuai dengan jadwal belajar yang sudah dipersiapkan. Jadwal ini akan mengatur, ke sentra mana hari itu satu kelompok anak akan bermain. Pengaturan jadwal ini penting selain agar setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk menikmati sensasi belajar di setiap sentra, juga memberi rambu-rambu pada guru sentra untuk menyiapkan materi yang sesuai dengan kelompok anak yang akan masuk ke sentranya. Kelompok B, kelompok, A atau kelompok bermainkah yang akan belajar di sentranya hari itu? Maka sang guru pun harus menyiapkan materi ajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan karakteristik masing-masing kelas. Karena, kadang ditemui, misalnya, anak kelompok B1 dengan B2 memiliki karakteristik kelas yang berbeda. Dengan usia atau masa tahap perkembangan yang sama, mungkin kelompok B1 adalah kelas yang aktif sedang kelompok B2 memiliki karakteristik sebaliknya. Atau masing-masing memiliki percepatan belajar yang berbeda.
Kekuatan pelaksanaan sistem ini terletak pada konsistensi peraturan yang dibuat dan disepakati murid, komunikasi yang produktif, di samping materi ajar yang terkonsep secara kreatif dan variatif. Uniknya, peraturan-peraturan itu dibuat dan disepakati oleh murid-murid sendiri. Mengapa begitu? Menurut pengamatan dan pengalaman, peraturan yang dilontarkan oleh anak, dengan bahasa yang mereka buat sendiri, akan lebih mereka pahami dan patuhi. (Mengenai komunikasi produktif itu, akan kita uraikan di pokok bahasan yang lain. Insya Allah)
Peraturan-peraturan ini biasanya diucapkan dan disepakati bersama setiap akan memulai belajar di sentra. Tidak harus sama persis setiap harinya. Mungkin dari pengalaman bermain di hari sebelumnya, anak-anak menemukan aturan lain yang mereka anggap perlu, hal itu bisa saja terjadi. Dan seyogyanya guru menghargai pendapat tersebut selama tidak bertentangan dengan aturan umum.
PERAN GURU SENTRA
- Guru sentra bukan menjadi center atau pusat ilmu pengetahuan sedang anak hanya menjadi pendengar dan pemerhati apa yang disampaikan oleh guru. Tapi guru sentra lebih berperan sebagai seorang observer dan motivator sedang anak lebih aktif menjelajah, bereksplorasi dan menemukan sendiri pengalaman belajarnya
- Guru harus memahami tahap-tahap perkembangan anak. Apa yang normal bagi mereka dan apa yang tidak normal. Apa yang mereka bisa dan apa yang tidak bisa. Apa yang mungkin mampu mereka lakukan atau yang tidak. Apa yang bisa diharapkan dari anak. Dan bagaimana mengatasi berbagai gaya belajar, berbagai jenis kecerdasan dan berbagai kecenderungan lain dari anak.
- Guru harus datang lebih awal untuk bisa bertemu dengan anak didik yang datang terlebih dahulu. Guru bisa memanfaatkan waktu ini untuk lebih mengenali anak didiknya. Selain itu, guru juga bisa melakukan pengecekan kesiapan mengajarnya.
- Guru harus memiliki aturan main untuk masing-masing sentra. Materi dan kelas harus merangsang anak untuk menjelajahi, memanipulasi dan menyelidiki yang sesuai dengan keinginan, bakat dan minat anak. Struktur sentra harus mendorong rasa ingin tahu anak.
- Guru mengatur ruangan dan jadwal untuk satu hari atau satu pekan. Diskusikan aturan / batasannya, rutinitas dan masa transisi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Biarkan materi dan anak melakukan pembelajaran, sementara guru memberikan kata-kata dorongan, pertanyaan, dukungan moral, pemahaman dan mendengar aktif.
Rabu, 28 Januari 2015
SDIT IQRA SERANG BANTEN PEDULI AGRIKULTUR
Pendidikan Pertanian untuk Anak-anak Amat Sangat Penting
Anak-anak seperti semen basah . Apapun yang melekat padanya akan memberikan bekas yaitu sebuah kesan . “ Langkah sederhana untuk Perubahan Besar” .
“Aku mau jadi petani , Aku mau jadi Insinyur pertanian “ Itulah yang sering dikatakan anak-anak sekolah dasar saat guru menanyakan cita-cita mereka apalagi buat mereka yang tinggal di pedesaan .Tapi itu (dulu) loh . Sekarang ? sepertinya cita-cita itu sudah mulai tenggelam oleh era baru sekarang . Apakah salah anak-anak sekarang mengatakan ingin bercita-cita menjadi pilot , pengusaha , dokter , direktur bahkan guru ? Tentu tidak pastinya , petani zaman dulu dan zaman sekarang nasibnya jauh berbeda . Loh kok bisa ? kan sampai sekarang Indonesia masih Negara agraris kan yang kaya akan lahan pertaniannya ?
Itulah kesimpulan pemikiran masyarakat akan profesi petani saat ini yang memang cukup miris ,kita luruskan ya karena petani dianggap sebagai pekerjaan yang tidak menguntungkan secara financial bahkan untuk uang makan pun kurang kalau hanya jadi petani , itu kan buruh tani loh bukan pengusaha tani yang bisa eksportir dan pendapatannya yang sangat lumayan, juga ada masyarakat berpikiran petani hanya didominasi oleh masyarakat pedesaan , ini apalagi merupakan sebuah pemikiran yang salah karena kita tentunya mengenal urban farming yang dilakukan di perkotaan . Juga adanya mindset masyarakat kalau jadi petani hanya dilakukan oleh orang tua saja bahkan yang paruh baya , hey memangnya 30 tahun lagi kalau tidak ada mereka apakah kita masih bisa makan ?
Di point terakhir inilah yang cukup krusial terhadap pertanian Indonesia ke depannya karena yang mengurus nantinya adalah generasi masa depan . Maka dari itulah diberbagai sekolah dimulai mengenal pertanian sedari dini salah satunya melalui “AGROSCHOOLING” .
Agroschooling bertujuan untuk mengenalkan dunia pertanian dan lingkungan alam sekitar kepada anak-anak khusunya anak-anak sekolah dasar . Agroschooling dikemas dalam bentuk kegiatan yang beda , tidak formal , kreatif dan inovatif sehingga anak-anak bisa bermain sambil belajar . Pertama-tama anak-anak diajarkan tentang dunia pertanian melalui video unik pertanian bahkan yang dikemas dalam film kartun . Kemudian diajarkan juga proses menanam tanaman mulai dari awal hingga panen melalui gambar-gambar yang berbentuk puzzle sehingga mereka tidak bosan saat materi di kelas seperti ini .
Barulah anak-anak diajak langsung untuk berkebun atau menanam mulai dari pembibitan , pengolahan tanah di pot yang kecil , namun yang berbeda adalah pot mereka diberi nama mereka dan kelompok yang berbeda-beda serta juga dikompetisikan sampai panen nanti mana yang rajin dalam merawat dan menyiram tanaman. Ini juga sederhana karena anak-anak akan mulai berkutat dengan tanah sehingga “tidak takut kotor” .
Kemudian selama anak-anak menunggu tanaman mereka tumbuh , mereka diajarkan juga pengetahuan mengenai lingkungan seperti memungut sampah di halaman sekolah ataupun menggunakan tumbler sebagai wadah minum ke sekolah . Jika program ini berkelanjutan bukan tidak mungkin ke depannya anak-anak Indonesia mau menjadi (petani) yang sukses dengan teknologi yang modern
.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/29/pendidikan-pertanian-untuk-anak-anak-masih-ada--514859.html
Sabtu, 24 Januari 2015
TKIT IQRA SEKOLAH BAGUS DI PUSAT KOTA SERANG
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU IQRA (TKIT IQRA), Lokasi di Taman Graha Asri Blok F2 No. 15 Kelurahan Sayabulu Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten. Telp. 0254 8 242 242
VISI :
MEMBENTUK GENERASI QUR’ANI YANG SEHAT, CERDAS, KREATIF, INISIATIF, BERANI, DAN MANDIRI.
Ciri khas TKIT IQRA adalah sekolah islam terpadu, bilingual, bernuansa semi alam, menggunakan sistem pembelajaran sentra serta menerapkan pembelajaran agriculture dan enterpreunership.
VISI :
MEMBENTUK GENERASI QUR’ANI YANG SEHAT, CERDAS, KREATIF, INISIATIF, BERANI, DAN MANDIRI.
MISI :
o Menyelenggarakan pendidikan dengan suasana yang nyaman, ceria, kreatif dan inovatif
o Menggali dan mengembangkan potensi multiple intelegences
o Menanamkan Nilai-nilai islam dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari
Langganan:
Postingan (Atom)