Rabu, 28 Januari 2015

SDIT IQRA SERANG BANTEN PEDULI AGRIKULTUR

Pendidikan Pertanian untuk Anak-anak Amat Sangat Penting


Anak-anak seperti semen basah . Apapun yang melekat padanya akan memberikan bekas yaitu sebuah kesan . “ Langkah sederhana untuk Perubahan Besar” .





“Aku mau jadi petani , Aku mau jadi Insinyur pertanian “ Itulah yang sering dikatakan anak-anak sekolah dasar saat guru menanyakan cita-cita mereka apalagi buat mereka yang tinggal di pedesaan .Tapi itu (dulu) loh . Sekarang ? sepertinya cita-cita itu sudah mulai tenggelam oleh era baru sekarang . Apakah salah anak-anak sekarang mengatakan ingin bercita-cita menjadi pilot , pengusaha , dokter , direktur bahkan guru ? Tentu tidak pastinya , petani zaman dulu dan zaman sekarang nasibnya jauh berbeda . Loh kok bisa ? kan sampai sekarang Indonesia masih Negara agraris kan yang kaya akan lahan pertaniannya ?

Itulah kesimpulan pemikiran masyarakat akan profesi petani saat ini yang memang cukup miris ,kita luruskan ya karena petani dianggap sebagai pekerjaan yang tidak menguntungkan secara financial bahkan untuk uang makan pun kurang kalau hanya jadi petani , itu kan buruh tani loh bukan pengusaha tani yang bisa eksportir dan pendapatannya yang sangat lumayan, juga ada masyarakat berpikiran petani hanya didominasi oleh masyarakat pedesaan , ini apalagi merupakan sebuah pemikiran yang salah karena kita tentunya mengenal urban farming yang dilakukan di perkotaan . Juga adanya mindset masyarakat kalau jadi petani hanya dilakukan oleh orang tua saja bahkan yang paruh baya , hey memangnya 30 tahun lagi kalau tidak ada mereka apakah kita masih bisa makan ?

Di point terakhir inilah yang cukup krusial terhadap pertanian Indonesia ke depannya karena yang mengurus nantinya adalah generasi masa depan . Maka dari itulah diberbagai sekolah dimulai mengenal pertanian sedari dini salah satunya melalui  “AGROSCHOOLING” . 

Agroschooling bertujuan untuk mengenalkan dunia pertanian dan lingkungan alam sekitar kepada anak-anak khusunya anak-anak sekolah dasar . Agroschooling dikemas dalam bentuk kegiatan yang beda , tidak formal , kreatif dan inovatif sehingga anak-anak bisa bermain sambil belajar . Pertama-tama anak-anak diajarkan tentang dunia pertanian melalui video unik pertanian bahkan yang dikemas dalam film kartun . Kemudian diajarkan juga proses menanam tanaman mulai dari awal hingga panen melalui gambar-gambar yang berbentuk puzzle sehingga mereka tidak bosan saat materi di kelas seperti ini .
Barulah anak-anak diajak langsung untuk berkebun atau menanam mulai dari pembibitan , pengolahan tanah di pot yang kecil , namun yang berbeda adalah pot mereka diberi nama mereka dan kelompok yang berbeda-beda serta juga dikompetisikan sampai panen nanti mana yang rajin dalam merawat dan menyiram tanaman. Ini juga sederhana karena anak-anak akan mulai berkutat dengan tanah sehingga “tidak takut kotor” .

Kemudian selama anak-anak menunggu tanaman mereka tumbuh , mereka diajarkan juga pengetahuan mengenai lingkungan seperti memungut sampah di halaman sekolah ataupun menggunakan tumbler sebagai wadah minum ke sekolah . Jika program ini berkelanjutan bukan tidak mungkin ke depannya anak-anak Indonesia mau menjadi (petani) yang sukses dengan teknologi yang modern
.


http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/29/pendidikan-pertanian-untuk-anak-anak-masih-ada--514859.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar